Sunday, September 2, 2012

JOB SAFETY ANALYSIS

JOB SAFETY ANALYSIS Salah satu cara untuk mencegah kecelakaan di tempat kerja adalah dengan menetapkan dan menyusun prosedur pekerjaan dan melatih semua pekerja untuk menerapkan metode kerja yang efisien dan aman. Menyusun prosedur kerja yang benar merupakan salah satu keuntungan dari menerapkan Job Safety Analysis (JSA) – yang meliputi mempelajari dan membuat laporan setiap langkah pekerjaan, identifikasi bahaya pekerjaan yang sudah ada atau potensi (baik kesehatan maupun keselamatan), dan menentukan jalan terbaik untuk mengurangi dan mengeliminasi bahaya ini. JSA digunakan untuk meninjau metode kerja dan menemukan bahaya yang : • Mungkin diabaikan dalam layout pabrik atau bangunan dan dalam desain permesinan, peralatan, perkakas, stasiun kerja dan proses. • Memberikan perubahan dalam prosedur kerja atau personel. • Mungkin dikembangkan setelah produksi dimulai. Pengertian Job Safety Analysis JSA merupakan identifikasi sistematik dari bahaya potensial di tempat kerja yang dapat diidentifikasi, dianalisa dan direkam. Hal-hal yang dilakukan dalam penerapan JSA : • Identifikasi bahaya yang berhubungan dengan setiap langkah dari pekerjaan yang berpotensi untuk menyebabkan bahaya serius. • Menentukan bagaimana untuk mengontrol bahaya. • Membuat perkakas tertulis yang dapat digunakan untuk melatih staf lainnya. • Bertemu dengan pelatih OSHA untuk mengembangkan prosedur dan aturan kerja yang spesifik untuk setiap pekerjaan. Keuntungan dari melaksanakan JSA adalah : • Memberikan pelatihan individu dalam hal keselamatan dan prosedur kerja efisien. • Membuat kontak keselamatan pekerja. • Mempersiapkan observasi keselamatan yang terencana. • Mempercayakan pekerjaan ke pekerja baru. • Memberikan instruksi pre-job untuk pekerjaan luar biasa. • Meninjau prosedur kerja setelah kecelakaan terjadi. • Mempelajari pekerjaan untuk peningkatan yang memungkinkan dalam metode kerja. • Mengidentifikasi usaha perlindungan ynag dibutuhkan di tempat kerja. • Supervisor dapat belajar mengenai pekerjaan yang mereka pimpin. • Partisipasi pekerja dalam hal keselamatan di tempat kerja. • Mengurangi absent. • Biaya kompensasi pekerja menjadi lebih rendah. • Meningkatkan produktivitas. • Adanya sikap positif terhadap keselamatan. Mengembangkan Sebuah JSA A. Memilih Pekerjaan Pekerjaan dengan sejarah kecelakaan yang buruk mempunyai prioritas dan harus dianalisa terlebih dulu. Dalam memilih pekerjaan yang akan dianalisa, supervisor sebuah departemen harus memenuhi faktor berikut ini : 1. frekuensi kecelakaan. Sebuah pekerjaan yang sering kali terulang kecelakaan merupakan prioritas utama dalam JSA. 2. tingkat cedera yang menyebabkan cacat. Setiap pekerjaan yang menyebabkan cacat harus dimasukan ke dalam JSA. 3. kekerasan potensi Beberapa pekerjaan mungkin tidak mempunyai sejarah kecelakaan namun mungkin berpotensi untuk menimbulkan bahaya. 4. pekerjaan baru JSA untuk setiap pekerjaan baru harus dibuat sebisa mungkin. Analisa tidak boleh ditunda hingga kecelakaan atau hamper terjadi kecelakaan. 5. mendekati bahaya Pekerjaan yang sering hampir terjadi bahaya harus menjadi prioritas JSA. B. Membagi Pekerjaan Untuk membagi pekerjaan, pilihlah pekerja yang benar untuk melakukan observasi. Pilihlah pekerja yang berpengalaman, mampu dan kooperatif sehingga mampu berbagi ide. Jelaskan tujuan dan keuntungan dari JSA kepada pekerja. Observasi performa pekerja terhadap pekerjaan dan tulis langkah dasar JSA. Rekaman video pekerjaan dapat digunakan untuk peninjauan di masa mendatang. Pertanyakan langkah awal pekerjaan dilanjutkan langkah selanjutnya dan seterusnya. C. Identifikasi Bahaya dan Potensi Kecelakaan Kerja Tahap berikutnya untuk mengembangkan JSA adalah identifikasi semua bahaya termasuk dalam setiap langkah. Identifikasi semua bahaya baik yang diproduksi oleh lingkungan dan yang berhubungan dngan prosedur kerja. Tanyakan pada diri masing-masing pertanyaan berikut untuk setiap tahap: - adakah bahaya mogok, akan mogok atau kontak yang berbahaya dengan objek pekerjaan? - Dapatkah pekerja memegang objek dengan aman? - Dapatkah gerakan mendorong, menarik, mengangkat, menekuk atau memutar yang dilakukan menyebabkan ketegangan? - Adakah potensi tergelincir atau tersandung? - Adakah bahaya jatuh ketika pekerja berada di tempat tinggi? - Dapatkah pekerja mencegah bahaya saar kontak dengan sumber listrik dan kontak putus? - Apakah lingkungan berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan? Adakah konsentrasi gas beracun, asap, kabut, uap, debu, panas atau radiasi? - Adakah bahaya ledakan? D. Mengembangkan Solusi Langkah terakhir dalam JSA adalah mengembangkan prosedur kerja yang aman untuk mencegah kejadian atau potensi kecelakaan. Beberapa solusi yang mungkin dapat diterapkan: - Menemukan cara baru untuk suatu pekerjaan - Mengubah kondisi fisik yang menimbulkan bahaya. - Mengubah prosedur kerja, - Mengurangi frekuensi pekerjaan. Poin utama dari job safety analysis adalah : mencegah kecelakaan dengan antisipasi dan eliminasi serta mengontrol bahaya yang ada.

No comments:

Post a Comment